Rabu, 07 Juni 2017

Roemah Kuliner

Pasti beberapa pembaca khususnya yang tinggal di wilayah DKI Jakarta sudah familiar dong dengan nama tempat kuliner satu ini. Yap, Metropole XXI sekarang sudah di tetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional, itu sebabnya ketika masuk berasa sedang berada di Eropa dengan bangunan khasnya.

Nah, Roemah Kuliner itu ada diatas bioskop Metropole XXI yang di kelola oleh manajemen XXI ini cocok banget utuk sekedar menyepi dari hiruk pikuk Jakarta untuk menyelesaikan tugas, menulis, meeting client atau rutinitas yang tidak nyaman kalau di lakukan di tempat umum biasa.
Disini cuma ada starbuck begitu masuk di depan gerbang utama, lobi utamanya langsung masuk ke bioskop XXI , keluar ada lift Anda bisa langsung ke lantai 2 langsung di sambut kafe Hello Sunday.


Rooftops Roemah Kuliner

Namanya juga gedung cagar budaya ya, di sepanjang lorongnya penuh foto-foto bersejarah awal-awal kemerdekaan, terlihat foto presiden pertama Indonesia bapak Soekarno, suasana awal kemerdekaan...segalanya yang membawa kita jadi mengingat-ingat tentang sejarah.
Apabila Anda membawa anak kecil, ponakan, bisa di ceritakan sejarah Indonesia lewat foto-foto itu.

Foto Bung Karno sedang pidato, sayang cahaya lampu memantul tajam.

Salah satu foto di lorong masuk menuju Roemah Kuliner


Begitu saya masuk di sambut security yang dengan senang hati membawa saya touring ke dalam gedung serba gunanya yang bisa disewa seharga IDR 3.500.000 sepaket untuk meeting 3 jam untuk 12 orang, sudah berikut makanannya.

                        Gerbang utama aula seba guna yang bisa di sewakan untuk berbagai keperluan

Salah satu ruang meeting yang bisa di pakai


                                  Salah satu wayang golek dari jawa dengan pakaian tradisional

Ruangan juga bisa di sewakan untuk akad nikah, pesta wisuda, ulang tahun atau celebrasi kecil-kecilan untuk ukuran tamu di bawah 100 orang.

Paling pojok setelah keluar dari gedung serbaguna yang penuh barang historis tersebut, kita langsung masuk ke kafe Roemah Kuliner.

                 Vas bunga selamat datang dan meja bundar berisi kartu nama dan kembang melati

Congklak dengan kerang, salah satu mainan tradisional hampir semua anak Indonesia jaman dulu.


Hiasan yang di beli dari desa Prambanan

                    Baju hiasan di pintu masuk ruang meeting. Hiasan baju semacam ini ada beberapa

Tempat sirih pinang jaman dahulu

                                    Salah satu interior cermin emas dan lampu gantungnya

Interior tempat piring gelas untuk jamuan, taplaknya memakai tenun ikat NTT

Main congklak yuuk...background, songket Palembang
Ada juga tenun lampung dengan benang emas dan motif gajah lampung yang khas, tapi berhubung pencahayaan HP jadoel saya kurang bagus, tenunan itu di bingkai kaca jadi memantulkan bayangan sekitarnya, hasilnya jadi kurang keren. Biar nggak penasaran silahkan langsung ke TKP saja ya..

Disini untuk makan harus pakai kartu seperti kita makan di foodcourt mall-mall lain juga. Bedanya disini tidak semua uang kita bisa di refund.
Bila kita membayar secara cash atau debit BCA bisa di refund, selain dari itu tidak bisa dan kartu punya masa aktif 30 hari saja.


Makanan dan minuman disini adalah makanan khas Indonesia, seperti makanan jawa, sunda, ada tumis bunga pepaya yang biasa kita temui di rumah makan Manado atau di rumah makan orang Kupang. Tapi tumisan bunga pepaya disini rasanya basa saja. Berikut penampakan makanannya :


Mereka juga menyediakan nasi quinoa, yang konon merupakan makanan dari negeri latino, yang terdiri dari biji-bijian dan di goreng pakai telur dan perasa makanan. Rasanya lumayan enak tapi berhubung saya tidak makan telur, jadi saya skip saja, tapi ini penampakannya.


Lauknya juga ada macam-macam, termasuk aneka sambal. Saya mencoba sambal papua yang terdiri dari jahe dan cabe beserta bumbu lain dan di tumis.


Secara keseluruhan ruang makan disini enak penuh sofa-sofa besar, free Wi-Fi tapi di batasi sepertinya, karena begitu saya pakai beberapa menit kemudian koneksinya terputus.bisa di bilang Wi-Fi dia kurang kencang tapi bila kamu punya data yang banyak dan butuh suasana baru untuk nongkrong yang tidak terlalu ramai, interior kalem, mungkin kesini bisa jadi alternatif.
Disamping itu para stafnya kurang begitu ramah, makanan help service. Range IDR 10.000 - 100.000


                                                  Salah satu interior ruangannya yang cozy


  Demikian ulasan saya kali ini ya, semoga bermanfaat.


Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Saya seorang yang dinamis, ramah, senang travelling, suka makan, diwaktu luang menghabiskan waktu dengan membaca atau menulis, mendengarkan musik bagus maupun mencoba resep kuliner baru. Hasrat memasak belum dapat, tapi suka bereksperimen, menyukai tantangan dengan mencoba hal-hal baru. Setiap warna hidup, bagaimanapun cara datangnya akan tetap saya hargai untuk kemajuan saya kedepan.