Nah, Roemah Kuliner itu ada diatas bioskop Metropole XXI yang di kelola oleh manajemen XXI ini cocok banget utuk sekedar menyepi dari hiruk pikuk Jakarta untuk menyelesaikan tugas, menulis, meeting client atau rutinitas yang tidak nyaman kalau di lakukan di tempat umum biasa.
Disini cuma ada starbuck begitu masuk di depan gerbang utama, lobi utamanya langsung masuk ke bioskop XXI , keluar ada lift Anda bisa langsung ke lantai 2 langsung di sambut kafe Hello Sunday.
Rooftops Roemah Kuliner
Apabila Anda membawa anak kecil, ponakan, bisa di ceritakan sejarah Indonesia lewat foto-foto itu.
Foto Bung Karno sedang pidato, sayang cahaya lampu memantul tajam.
Salah satu foto di lorong masuk menuju Roemah Kuliner
Gerbang utama aula seba guna yang bisa di sewakan untuk berbagai keperluan
Salah satu ruang meeting yang bisa di pakai
Salah satu wayang golek dari jawa dengan pakaian tradisional
Ruangan juga bisa di sewakan untuk akad nikah, pesta wisuda, ulang tahun atau celebrasi kecil-kecilan untuk ukuran tamu di bawah 100 orang.
Vas bunga selamat datang dan meja bundar berisi kartu nama dan kembang melati
Congklak dengan kerang, salah satu mainan tradisional hampir semua anak Indonesia jaman dulu.
Hiasan yang di beli dari desa Prambanan
Tempat sirih pinang jaman dahulu
Interior tempat piring gelas untuk jamuan, taplaknya memakai tenun ikat NTT
Main congklak yuuk...background, songket Palembang
Ada juga tenun lampung dengan benang emas dan motif gajah lampung yang khas, tapi berhubung pencahayaan HP jadoel saya kurang bagus, tenunan itu di bingkai kaca jadi memantulkan bayangan sekitarnya, hasilnya jadi kurang keren. Biar nggak penasaran silahkan langsung ke TKP saja ya..
Disini untuk makan harus pakai kartu seperti kita makan di foodcourt mall-mall lain juga. Bedanya disini tidak semua uang kita bisa di refund.
Bila kita membayar secara cash atau debit BCA bisa di refund, selain dari itu tidak bisa dan kartu punya masa aktif 30 hari saja.
Makanan dan minuman disini adalah makanan khas Indonesia, seperti makanan jawa, sunda, ada tumis bunga pepaya yang biasa kita temui di rumah makan Manado atau di rumah makan orang Kupang. Tapi tumisan bunga pepaya disini rasanya basa saja. Berikut penampakan makanannya :
Mereka juga menyediakan nasi quinoa, yang konon merupakan makanan dari negeri latino, yang terdiri dari biji-bijian dan di goreng pakai telur dan perasa makanan. Rasanya lumayan enak tapi berhubung saya tidak makan telur, jadi saya skip saja, tapi ini penampakannya.
Lauknya juga ada macam-macam, termasuk aneka sambal. Saya mencoba sambal papua yang terdiri dari jahe dan cabe beserta bumbu lain dan di tumis.
Secara keseluruhan ruang makan disini enak penuh sofa-sofa besar, free Wi-Fi tapi di batasi sepertinya, karena begitu saya pakai beberapa menit kemudian koneksinya terputus.bisa di bilang Wi-Fi dia kurang kencang tapi bila kamu punya data yang banyak dan butuh suasana baru untuk nongkrong yang tidak terlalu ramai, interior kalem, mungkin kesini bisa jadi alternatif.
Disamping itu para stafnya kurang begitu ramah, makanan help service. Range IDR 10.000 - 100.000
Demikian ulasan saya kali ini ya, semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar